Rabu, 25 Februari 2009

Pendidik bijaksana

Ada seorang Budak yang ingin menasehati majikannya dimana majikannya ini seorang yang kejam, pemarah dan bengis. Dipikirnya beberapa cara untuk menasehati majikan tapi tidak menyinggung perasaanya. Suatu saat ada kesempatan yang baik yaitu ketika majikannya minta bantuan untuk menyembelih sapi. "Hai Fulan tolong potong sapi ini dan saya minta dua potong daging yang paling baik", kata majikannya. Kemudian dipotong sapi itu dan majikannya diberi sepotong Hati dan Sepotong Mulut (cingur). Kemudian suatu saat majikannya menyuruh lagi untuk memotong sapi dan berkata: "Hai Fulan tolong potong sapi ini dan saya minta dua potong daging yang paling jelek", kata majikannnya. Kemudian dipotong sapi itu dan majikannya diberi sepotong Hati dan Sepotong Mulut (cingur) lagi. Kemudian Majikan marah kepada si Fulan. "Hai Fulan apa maksudmu aku minta dua potong daging yang paling baik, aku kamu beri hati dan mulut, lalu aku minta daging yang paling jelek juga kamu kasih hati dan mulut"? Si Fulan dengan tenang menjawab, "Begini tuan orang itu dilihat orang lain baik atau dilihat orang lain jelek itu bisa dilihat dari hati dan mulutnya". Akhirnya sang majikan sadar bahwa selama ini dia kurang baik perilakunya, dan mulai saat itu dia baik kepada siapapun.

2 komentar:

arifefendi mengatakan...

Assalamu'alaikum,
teringat kang sewaktu kita dulu mengaji bersama di mushollah Miftakhul Khoirot

arifefendi mengatakan...

Assalamu'alaikum
teringat sewaktu mengaji bersama di mushollah Miftachul Choiroth