Minggu, 11 Mei 2008

Rencana Kenaikan BBM

Naiknya harga minyak dunia membawa dampak yang berlipat ganda khususnya bagi perekonomian Indonesia. APBN-defisit gara-gara naiknya harga minyak dunia, namun ada satu hal yang selalu menjadi tanda tanya di benak saya. Indonesia adalah anggota OPEC yang notabene adalah Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak. Kalau Indonesia pengekpor minyak tentunya dengan kenaikan BBM dunia maka Indonesia akan Surplus pendapatannya dengan mengekspor minyak ke luar negeri. Apakah hal seperti ini sekarang sudah berbalik arah yang tadinya Indonesia Pengekspor Minyak menjadi Pengimpor Minyak? Padahal saya orang awam melihat kilang-kilang minyak di Indonesia banyak sekali. Apakah kilang-kilang minyak yang ada di Indonesia sudah bukan milik Indonesia lagi? (sudah menjadi milik asing/privatisasi). Sungguh diluar akal sehat kenapa Indonesia yang memiliki sumber daya alam dan sumber daya minyak yang melimpah harus jatuh ke tangan asing? Kalau toh pemerintah tidak bisa mengolah minyak yang ada dalam perut bumi Indonesia, mestinya bukan dijual murah pada bangsa asing. Tapi Biayai pendidikan di Indonesia untuk mencetak ahli-ahli dalam bidang perminyakan yang nantinya dapat mengolah sumber daya minyak di Indonesia.
"Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat" itu kalau tidak salah saya dengar dalam UUD 1945 apakah pasal tersebut sudah diamandemen sehingga kekayaan alam yang ada di Indonesia sekarang bukan untuk kemakmuran rakyat, tapi untuk kemakmuran bangsa asing!
Untuk itu saya punya solusi agar sama-sama menguntungkan semua pihak:
1. Gali sumber daya alam / Sumber minyak dan kelola sendiri, saya yakin bangsa ini masih banyak yang pandai, hanya belum termanfaatkan dengan baik.
2. Hentikan penjualan aset-aset negara kepada asing dengan dalih apapun termasuk privatisasi.
3. Kirim pelajar-pelajar Indonesia untuk belajar di Negara asing bagaimana mengolah sumber daya alam / minyak yang baik.
4. Subsidi kepada rakyat yang tepat sasaran memang masih sangat diperlukan, dalam rangka meningkatkan ekonomi yang berbasis kerakyatan.
5. Tingkatkan pendapatan pajak dari barang-barang mewah.
6. Pemerintah tetap harus berpihak pada rakyat, karena rakyatlah yang sesungguhnya berkuasa di negeri ini.
7. Bangun ekonomi yang berbasis kerakyatan, yang didengung-dengungkan pada waktu kampanye.
8. Terima kasih